Siapa yang tidak kenal dengan sosok Ridwan Nur Arifin, buat
teman-teman IPI angkatan 2010 pasti kenal buanget sama anak yang satu ini. Yang
akan melekat di pikiran kita tentang ridwan adalah dia yang selalu nanya ke dosen saat kuliah, tapi justru karena dia
sering nanya itu kini ia mampu menjadi seorang pustakawan yang harus
diperhitungkan kompetensinya. Gimana gak diperhitungkan ternyata secara tidak
kita sadari dia telah bertransformasi menjadi seorang pustakawan sekaligus
knowledge manager. Nha pada kesempatan kali ini saya beruntung bisa menghubungi
ridwan untuk dapat menceritakan kisahnya bekerja di sebuah perusahaan dengan
nafas pustakawannya. Karena saya tidak mungkin untuk datang langsung ke Bogor
maka saya menggali informasi dengan melakukan videocall dengan aplikasi Skype.
Jadi informasi dalam blog kali ini penulis lakukan secara online. Daripada
semakin penasaran berikut petikan hasil wawancara penulis dengan Ridwan.
Nha wuarrr biyasaa, dari cerita ridwan diatas kita bisa tahu pustakawan itu harus bisa fleksibel dimanapun kita berada kita harus bisa bekerja dengan nafas perpustakaan. Pustakawan harus bisa memberikan yang terbaik dimanapun tempatnya. Pustakawan harus update kemampuan kepada siapa saja seperti diplomasi. Pada akhirnya lapangan yang akan membentuk kita menjadi seorang yang luar biasa yang berbekal dari ilmu dibangku perkuliahan. Ridwan adalah salah satu bukti bahwa dunia perpustakaan itu luas dan fleksibel, perpustakaan dengan pustakawannya mampu berkontribusi mewarnai kehidupan masyarakat di dunia ini. So?? Masih ragukah anda menjadi pustakawan?.
Mantap, kreatif.
BalasHapusthankyou bang T Mulkan :D
Hapus