Senin, 30 November 2015

Triyanto Pustakawan Pegiat TBM Teras Baca Guyub Rukun Dusun Jambon Argosari Sedayu Bantul Yogyakarta

Pada episode kali ini penulis akan menceritakan sebuah kisah inspiratif  yang wajib disimak dari seorang pustakawan sekaligus pegiat TBM  Teras Baca Guyub Rukun di Dusun Jambon Argosari Sedayu Bantul Yogyakarta dia adalah Triyanto, SIP. Kisah inspiratif ini penulis angakat berdasarkan tema yang penulis bawakan dalam blog ini yaitu “Memasyarakatkan Pustakawan Melalui Masyarakat”. Menurut hemat penulis masyarakat memiliki pengaruh besar bagi keberlangsungan sebuah perpustakaan, bekerjanya pustakawan guna melayani kebutuhan masyarakat. Pustakawan lahir dari masyarakat. Pustakawan adalah bagian dari masyarakat. Sehingga jelas bahwa pustakawan  perlu memberikan kontribusinya untuk masyarakat agar pustakawan dapat memasyarakatkan perpustakaan melalui masyarakat. Untuk itu penulis akan mengeksplorasi lebih jauh mengenai peran mas Triyanto sebagai pustakawan sebagai bagaian dari masyarakat yang  merintis berdirinya TBM Teras Baca  Guyub Rukun ini.
 Penulis bersama dengan mas Triyanto 


Kebanyakan pustakawan dalam prosesnya menjadi pustakawan berawal dari ketidak sengajaan, salah masuk jurusan, atau bahkan karena  tidak diterima di jurusan lainnya. Begitu juga yang terjadi dengan Timbul pangilan akrab triyanto. Berawal dari adanya tumpukan buku yang ada di rumahnya sedangkan ia tidak suka baca, muncul pergolakan dalam hati dan pikiranya hingga akhirnya ia memutuskan kuliah di jurusan ilmu perpustakaan agar ia menjadi suka membaca buku. Hingga akhirnya ia mampu menamatkan kuliah di jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada bulan Desember tahun 2014.
Sejak kuliah timbul sudah memiliki pemirkiran untuk membuat perpustakaan yang sekaligus toko yang bisa buat nongkrong tetapi tetep ada buku. Selanjutnya ia mewujudkan pemikiranya dalam sebauh perpustakaan Masjid. Perpustakaan Masjid berdiri berkat kerjasama dengan Asma Nadia, timbul menjalin kerjasa dengan sebelumnya mengajukan proposal ke Asma Nadia dan dijawab setelah 3 bulanan selama mengajukan bantuan tersebut. Lambat laun timbul mengikuti perkembangan dunia perpustakaan melalui media social. Singkat cerita ia terhubung dengan akun facebooknya pak Syaiful pegiat TBM. Dengan memanfaatkan media social tersebut timbul menjalin komunikasi dengan pak Syaiful , timbul sering sharing permasalahan yang ada di perpustakaanya. Suatu ketika ada diklat pengelolaan TBM berbasis IT untuk pegiat TBM, lalu dengan modal seadanya timbul memberanikan diri mewakili daerah Bantul.
Sejak diklat tersebut wawasan dan kreatifitas timbul mulai terbuka. Timbul berdiskusi dengan banyak orang seperti pak Adi Pemilik TBM Mata Aksara. TBM Mata Aksara merupakan TBM yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional. Timbul aktif sharing dengan tokoh-tokoh TBM akhirnya ia memutuskan untuk membuat TBM diteras rumahnya. Namun sebelumnya ia mengumpulkan terlebih dahulu para pemuda dusun Jambon untuk melihat keadaan yang ada di dusun jambon dan melakukan studi banding di TBM Mata Aksara. Setelah studi banding tersebut pemuda dusun jambon dan timbul melakukan diskusi sehingga tercetuslah untuk membuat TBM di teras rumah Timbul. Dengan modal buku seadanya para pemuda mulai mendesain rak-rak yang terbuat dari bambu yang mereka peroleh dari hasil studi banding di TBM Mata Aksara. Rak buku ini kini menjadi salah satu daya tarik bagi TBM Guyub Rukun ini. Saat proses perintisan TBM berlangsung ternyata masyarakat sangat mendukung bahkan mereka memberikan bantuan seadanya kepada timbul dan teman-temanya seperti buku-buku atau perlengkapan pendukung lainnya. Respon masyarakat yang luar bisasa ini tidak pernah dibayangkan oleh timbul sebelumnya,dan ia sangat bersyukur sekali apa yang ia perjuangkan dapat memperoleh sambutan yang luar biasa.
Respon yang luar biasa baik dari masyarakat juda ditunjukan ketika TBM ini akan mengadakan launching. Tanpa disangka warga memberikan bantuan terutama untuk dorrprize. Launching TBM ini dilakukan dengan melibatkan warga dusun jambon dan warga sekitar jambon, kegiatan dikemas dalam jalan sehat, hiburan, pembagian doorprize serta peresmian. Selain itu respon masyarakat dengan keberadaan TBM Guyub Rukun ini dengan selalu aktif mendukung kegiatan yang ada. Ketika diadakan kegiatan mereka dengan senang hati datang dan ikut berpartisipasi. Misalnya ada kegiatan parenting bagi ibu-ibu muda, para ibu-ibu datang mengikuti kegiatan tersebut.
Cirikhas dari TBM Guyub Rukun ini antaralain teras baca, rak berasal dari bambu, dan kegiatannya yang berorientasi kepada masyarakat. timbul dan kawan-kawanya ingin mengusung TBM yang berbasis kegiatan masyarakat. TBM ini akan melibatkan masyarakat, mendekatakan masyarakat dengan buku. Kekuatan TBM guyub Rukun ada pada masyakarakat pendukungnya. Kalau kebanyakan TBM memiliki kelebihan dalam hal koleksi, jaraingan kerjasama, dana, gedung dan lain-lain. Tbm ini memiliki cirikhas yang mengakar pada kebutuhan masyarakatnya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan. Koleksi yang ada di TBM ini tidak dilabeli seperti koleksi di perpustakaan pada umumnya. Alasanya karena biar tidak membingungkan masyarakat biar masyarakat tidak merasa asing dengan buku. Hal ini semata-mata untuk mendekatakan buku dengan masyarakat. kalau mereka sudah terbiasa maka mereka akan merasa buku adalah kebutuhan mereke sehingga minat baca masyarakatnya menjadi lebih meningkat. Selain Itu hal-hal yang berbau teknis seperti struktur organisasi belum dicantumkan meskipun sebenarnya ada namun tidak ditampilkan. Hal ini dilakukan  dengan alasan agar pemuda-pemuda jambon merasa semua dibutuhkan mengingat masyarakat terkadang cenderung sensitive terhadap kedukdukan. Mereka akan merasa nyaman ketika kedudukannya sama sehingga dalam bekerja tidak akan terjadi kesenjangan. Pada intinya hal-hal tersebut untuk menjaga agar TBM ini tetap “Guyub Rukun”. Dan menurut hemat penulis ini adalah sebuah cirikhas dan kekuatan besar yang dimiliki TBM Guyub Rukun.
Rak yang terbuat dari bambu,dibuat sendiri oleh pemuda dusun Jambon

Kendala yang dihadapi selama ini menurut timbul adalah  naik turunya animo atau semnagat dari pemuda-pemuda serta masyarakat umunya di dusun jambon. Mengingat TBM ini ada berkeat kekuatan masyarakat. terkadang dalam suatu perjalananya ada saja hambatan  seperti rasa bosan. Karena yang paling banyak berperan adalah pemuda rasa bosan tersebut mudah untuk dirasakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka timbul dan beberapa pemuda yang masih aktif sering berdiskusi untuk melakuakn trobosan dan inovasi-inovasi.
Kegiatan berbasis masyarakat  yang ada di TBM Guyub Rukun antaralain :
1.       Pembuatan Pupuk Organik
2.       Bimbingan Belajar untuk adik-adik sekolah
3.       Parenting untuk ibu-ibu
4.       PAUD dengan programnya secara tematik
Sementara itu berbicara masalah kerjasama. Kerjasama yang selama ini telah dilakukan oleh TBM Guyub Rukun antaralain:
a.       Bekrjasama dengan KKN untuk ikut membantu kegiatan TBM Guyub Rukun
b.      Melakukan kerjasama dengan Perpusda Bantul dalam hal peminjaman paket buku selama 1 bulan sekali.
c.       Kerjasama dan bimbingan dengan TBM Mata Aksara
d.      Mencari link untuk bantuan buku gratis melalui social media.
Menjadi pemain utama dalam merintis dan mengembangkan TBM tentu terdapat suka dukanya. Menurut timbul lebih banyak sukanya. Dengan menjadi pustakawan yang terjun langsung di masyarakat timbul merasa menjadi banyak mendapatkan ilmu baru, menjadi dikenal orang banyak, bahkan baru-baru ini timbul tergabung di dalam organisasi pustakawan ATPUSI kabupaten Bantul. Sekarang ia merasa seperti artis, karena sekarang banyak dicari orang daripada mencari orang. Kehadirannya ditunggu sharing ilmunya untuk memajukan TBM. Dan yang terpenting dengan perannya di dalam masyarakat ini timbul merasa ada perubahan pola pandang masyarakat terhadap dirinya. Masyarakat menjadi lebih hormat kepada timbul, masyarakat merasa Timbul sangat membantu dan berperan penting dalam masyarakat. keadaan seperti ini tidak pernah timbul bayangkan sebelumnya. Ia hanya melakukan apapun dengan sebaik-baiknya. Kalau disitilahkan hasil mengikuti proses. Dengan proses yang luar biasa kini timbul dapat meniikmati hasilnya seperti posisinya penting didalam masyarakat jambon dengan ruh kepustakawanannya.
Setelah merasakan pengalaman dan perubahan dalam hidupnya dengan menjadi pustakawan yang bermasyarakat timbul berpesan kepada pustakawan-pustakawan yang ada di Dunia ini agar mengurangi keluahanya ketika bekerja di perpsutakaan hanya digaji sedikit, coba instropeksi diri lagi apakah pekerjaan yang sudah dilakukan pantas untuk digaji setara dengan profesi lain. Apakah keberadaanya sudah mampu memenuhi kebutuhan informasi masyakarakat di  sekolah. Jika sudah terpenuhi dan kesejahteraannya masih saja kurang anda pantas melakukan protes. Perlunya pustakawan untuk mengembangkan dirinya agar kesejahteraanya dapat mterpenuhi misalnya bekerja paruh waktu. Karena jika kita hitung jam aktif pustakawan sekolah masih menyisakan waktu yang banyak bagi pustakawan untuk melakukan hal produktif lainnya. Jangan mengakambing hitamkan profesi pustakawan untuk semata-mata berhitung kesejahteraan. Jika kita melakuakn sesuatu karena untuk mencari Ridha Allah maka akan ada seribu jalan untuk mencapai kesejahteraan itu. Tanamkan pada diri setiap pustakawan untul mencintai, berbangga diri dengan profesinya sebagai pustakawan agar mudah dalam melakukan kegiatanya sebagai pustakawan.
Dan yang terakhir  seperti Quotenya timbul “jadilah bermanfaat untuk masyarakat , dimanapun dan kapanpun tempatnya berikan perananmu agar hidupmu lebih berguna.” Seperti pustakawan dapat memberikan pernanya dalam masyarakat sesuai bidangnya dengan turut serta meningkatkan minat baca, mendirikan TBM, mikut berperan aktif dalam kegiatan social kamsasyarakatn sukur-sukur memberikan kontribusi ide pemikiran tenga maupun materi.

Kisah dari Timbul ini merupakan salah satu bukti nyata memasyarakatkan pustakawan melalui masyarakat #MPMM. Kisah ini patut  menjadi salah satu catatan yang menarik dan inspiratif untuk diteladani bagi pustakawan-pustakawan di dunia. Hidup bersama masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. semoga terus menjamur langkah-langkah kecil seperti timbul ini sehingga pustakawan mampu memasyaraktkan masyarakatnya dengan Ruh Kepustakawanannya. Jika anda tertarik dengan cerita ini anda bisa langsung berkunjung ke teras bacanya TBM Guyub Rukun di Dusun Jambon Sedayu Bantul. Atau anda bisa melihat terebih dahulu melaui media social facebuk dengan akun Teras Baca Guyub Rukun atau follow instagramnya di @terasbaca_guyubrukun sampai berjuma di cerita pustakawan lainnya yang  tentunya terus menarik untuk disimak, follow terus yaaaa. Tak lupa kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dalam kaitanya dengan postingan cerita-cerita pustakawan ini, agar kedepanya cerita yang disajikan ini menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat bagi banyak orang.
Salah satu fasilitas menarik milik TBM Guyub Rukun yang biasa digunakan untuk foto

2 komentar:

  1. "Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
    ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    BalasHapus
  2. Terima kasih telah menulis ini, sangat informatif.

    BalasHapus